TUGAS
AKHIR SEMESTER
MODIFIKASI
PERILAKU
MENYUSUN
RANCANGAN PROGRAM INTERVENSI
UNTUK
SKIZOFREN YANG MALAS MEMBERSIHKAN DIRI
Kelompok
10
Ganang Iwan Surya Yudha 04410022
Lukas Widodo 04410096
Anang Hidayat 09081009
Wahyu Nugroho 09081055
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
MERCU BUANA
YOGYAKARTA
Kasus
Ada sekelompok orang Skizofren
masuk rumah sakit jiwa, mengalami kebiasaan malas membersihkan diri (mandi,
gosok gigi dll). Buatlah langkah-langkah intervensi untuk membuat prilaku
menjadi adaptif sedangkan skizofren tersebut mengalami handaya kognitif.
Analisis Kasus
1. Ciri
Klinis Handaya Kognitif
2. Hilangnya
keinginan atau perilaku untuk membersihkan diri
3. Suptipe
utama skizofrenia masuk dalam kategori katatonik yaitu mengalami gangguan yang nyata
dalam aktifitas motorik dimana pasien tersebut malas membersihkan diri.
4. Program
penanganan menggunakan token ekonomi
“Skizofrenia adalah penyakit pervasif yang mempengaruhi
lingkup yang luas dari proses psikologis mencakup kognisi, afek, dan perilaku
(aranggo, Kirkpatrick, & Bachanan , 2000). Orang-orang dengan skizofrenia
menunjukkan kemunduran yang jelas dalam fungsi pekerjaan dan sosial. Mereka
mungkin mengalami kesulitan mempertahankan pembicaraan, membentuk pertemanan,
mempertahankan pekerjaan atau memperhatikan kebersiahan pribadi mereka.”
Diperoleh pada hari Kamis 14 Juli 2011 dari buku Nefit, J,S. Ratus, S,A.
Greene, B. 2002, Psikologi Abnormal edisi
kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Definisi
Token Ekonomi
Token ekonomi adalah sebuah program dimana sekelompok
individu bisa mendapatkan token untuk beberapa perilaku yang diharapkan muncul,
dan token yang dihasilkan bisa ditukar dengan back up reinforcer.
Token ekonomi dibuat berdasarkan prinsip conditioning reinforcement. Conditioning
reinforcement adalah stimulus yang tidak secara langsung menguatkan
perilaku, namun stimulus tersebut bisa menjadi penguat jika dipasangkan dengan reinforcer
lain. Tujuan dari token ekonomi adalah untuk menguatkan perilaku yang
diinginkan terhadap klien. Diperoleh pada hari kamis 14, Juli 2011dari http://ulyniamy.wordpress.com/2010/05/21/token-ekonomi/
Intervensi
Intervensi
berdasarkan pembelajaran telah menunjukkan efektifitas dalam memodifikasi
perilaku skizofrenia dan membantu orang-orang yang mengalami gangguan ini untuk
mengrmbangkan perilaku yang lebig adaktif yang dapat membantu mereka
menyesuaikan diri secara lebih efektif. Ada beberapa cara intervensi yang dapat
dilakukan antara lain :
1. Reinforcement Selektif
2. Token Ekonomi
3. Pelatihan Keterampilan sosial
Berdasarkan
kasus diatas kelompok kami akan menggunakan intervensi dengan menggunakan
Teknik Token Ekonomi. Melihat Hasil yang menjanjikan muncul dari penelitian yang
menerapkan secara intensif pendekatan berdasarkan prinsip belajar di lingkungan
rumah sakit. Penelitian klasik oleh Paul dan Lentz (1977) menunjukkan bahwa
program psikososial berdasarkan prinsip belajar dengan menggunakan sistem token
ekonomi meningkatkan perilaku adaktif dirumah sakit, menurunkan kebutukan akan
pengobatan dan memperpanjang keterlibatan komunitas setelah keluar dari rumah
sakit dalam kaitan dengan kondisi perawatan yang tradisional berjenis
pengasuhan, dan pendekatan lingkungan yang menekankan partisipasi pasien dalam
mengambil keputusan. Token ekonomi telah terbukti lebih efektif di bandingkan
perawatan lingkungan dan perawatan pengasuhan tradisional dalam melakukan
fungsi sosial dan mengurangi perilaku psikotik (Glynn & Mueser, 1992; Mueser
& Liberman, 1995).
Sistem token
ini berdasarkan prinsip menggunaan reinforcement secara umum (Carson, 2003).
Asumsi yang mendasari token ekonomi ini adalah dimana kunci harapan utama dalam
terapi kesehatan jiwa adalah menginginkan klien dapat berperilaku atau berperan
sesuai dengan harapan sosial atau keadaan sosial. Pelaksanaan dalam token
ekonomi meliputi mengidentifikasi kemampuan interpesonal yang positif dan
perilaku self care klien yang akan dikuatkan dan mendapatkan dispensasi berupa
tanda pada klien apabila kemampuannya meningkat (McMonagle & Sultana,
2004). Toekn ekonomi akan lebih efektif apabila tanda tersebut di gantikan
dengan hadiah atau sesuatu yang bagus.
Hadiah dapat
bersifat individual tergantung dari umur, jenis kelamin, hoby, dan tipe
intensitas dari tanda yang tampak dari klien (Liberman, 2000).
Langkah-langkah
Token Ekonomi
1. Menentukan perilaku terget
Target perilaku dalam kasus kami
adalah perilaku malas membersihkan diri (mandi, gosok gigi dll) pada kelompok
skizofrenia.
2. Menentukan garis basal
Kami akan memberikan perlakuan token
ekonomi selama + 1 bulan untuk membentuk perilaku yang di inginkan.
3. Memilih Pengukuh Pendukung
(pengukuh yang kami berikan sesuai
dengan apa yang di sukai pasien baik berupa umur, jenis kelamin, hoby, dan tipe
intensitas dari tanda yang tampak dari klien. (Misalkan makanan, fasilitas).
4. Pilih Tipe Token
Kelompok kami memilih untuk
memberikan tanda semacam bros (yang menarik dan pasien akan bertambah senang
apabila mendapat bros tersebut, sehingga pasien akan tertarik untuk mendapatkan
bros tersebut sehingga pasien akan melakukan perilaku membersihkan diri dulu
untuk melakukannya) yang di tempelkan di baju pasien setiap kali pasien
melakukan perilaku membersihkan diri.
5. Tentukan Staf yang Menerapkan
Program dan cara memberikan pengukuh
Kami memilih perawat jaga sebagai
staf yang akan mengaplikasikan token ekonomi pada klien.
6. Pilih Lokasi, Dimana token dapat
diberikan setelah perilaku target muncul
Kelompok kami sepakat memberikan
token secara langsung kepada. Misal ketika pasien mandi kitan langsung
memberikan bros di kamarmandi yang dapat ditukarkan langsung pada ruang staf
perawat jaga.
7. Pengukuhan sosial diberikan bersama
pemberian token
Pengukuhan yang kami berikan berupa
pujian secara langsung kepada pasien yang melakukan perilaku membersihkan diri.
8. Sapih Pelan-pelan
Kurangi Frekuensi sedikit demi
sedikit dan mengurangi nilai sedikit demi sedikit.
Catatan
dalam token ekonomi :
1. Menyimpan semua data selama
pemberian token ekonomi, tujuannya untuk mengetahui apakan teknik yang kami
berikan efektif atau tidak.
2. Memberikan token dengan cara positif
(ramah, tersenyum, dan beritahu mengapa di berikan token).
3. Menyiapkan tempat untuk menukarkan
token (diruang jaga perawat), awalnya 2x seminggu dan lama kelamaan berkurang
menjadi 1x seminggu.
4. Menentukan berapa token untuk
barang/kebutuhan/fasilitas, awalnya kami memberikan token sesedikit mungkin
sehingga nanti apabila perilaku membersihkan diri bertambah maka penambahan
token tidak terlalu besar modalnya.
5. Menyiapkan denda, kami akan
melakukan denda berupa mengurangi atau menghilangkan token apabila pasien tidak
melakukan perilaku membersihkan diri atau perilaku menurun.
6. Menyiapkan rencana cadangan apabila
timbul masalah yang tidak diduga.
a. Mengkategorikan perilaku yang harus
diberi token atau tidak diberi token.
b. Mempersiapkan staf cadangan apabila
staf kita mengalami kekurangan tenaga.
c. Selalu bersikap adl dalam bemberikan
token kepada semua pasien
d. Menyiapkan bros cadangan apabila
bros yang ada di rusak pasien, dapat dibantu dengan mencatat token yangtelah
dimiliki masing-masing pasien.
e. Segera membuat rencana lain apabila
pengukuh sosial yang kita berikan gagal.
Proses yang akan kelompok kami
lakukan untuk membentuk perilaku yang adaptif adalah sebagai berikut:
Dari kasus
diatas dapat di tangani dengan teknik token ekonomi dengan melatih beberapa
perilaku yang masing-masing perilaku mendapatkan tanda (hadiah sesuai dengan
yang di inginkan pasien yang dapat menjadi penguat perilaku yang akan di bentuk).
Apabila pasien bersedia mandi maka akan mendapatkan satu tanda (hadiah),
apabila pasien tidak mau mandi maka pasien akan kehilangan satu tanda tersebut
(hadiah).
Apabila
perilaku membersihkan diri meningkat (ditambah mau menggosok gigi) maka
mendapat 2 tanda (hadiah). Apabila perilaku membersihkan diri terus meningkat
maka tanda (hadiah) akan terus ditambah satu persatu. Apabila perilaku
membersihkan diri pasien menurun (dari mandi dan menggosok gigi menurun hanya
mau mandi saja tidak mau menggosok gigi) maka hadiah akan dikurangi satu. Harapannya
akan timbul kesadaran dalam diri pasien dan muncul kebiasaan membrsihkan diri
dari pasien tersebut (adaptif).
Untuk
membuat perilaku pasien lebih efektif maka kami akan melakukan penjelasan manfaat
atau keuntungan dari perilaku membersihkan diri yang telah dilakukan tersebut.
Misalnya perilaku pasien mau mandi maka kita dapat menanyakan perasaan yang di
rasakan pasien setelah mandi. Di sini kami menekankan timbulnya anggapan yang
positif dari dalam diri pasien tersebut terhadap perilaku membersihkan diri
yang telah dilakukan, apabila telah timbul anggapan yang positif dari pasien
terhadap perilaku membersihkan diri maka kita dapat memberikan atau menambah
tanda (hadiah) berupa pujian kepada pasien secara langsung atau reinforcement
cadangan yang lain, sehingga secara perlahan kita dapat mengurangi frekuensi
atau hadiah dari token ekonomi secara sedikit demi sedikit sampai pada akhirnya
pasien mau membersihkan diri sendiri tanpa harus disertai tanda (hadiah).
Daftar Pustaka
Nefit, J,S. Ratus, S,A. Greene, B.
2002, Psikologi Abnormal edisi kelima
Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Sri Ningsih. 2011. Modifikasi Perilaku. Handout (tidak di
terbitkan). Yogyakarta : Universitas Mercubuana Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment